Jalanjalan.it.com – Kota Medan, Sumatera Utara, di kenal sebagai kota multikultural yang menyimpan banyak peninggalan sejarah. Salah satu ikon bersejarah yang hingga kini masih berdiri megah adalah Gedung London Sumatera, atau kerap di sebut Lonsum. Gedung ini bukan hanya saksi bisu perkembangan industri perkebunan di Sumatera, tetapi juga bukti kemegahan arsitektur kolonial yang bertahan hingga lebih dari satu abad.
Sejarah Gedung London Sumatera
Gedung London Sumatera di bangun pada tahun 1906 oleh perusahaan perkebunan asing bernama Harrisons & Crosfield (H&C) yang berbasis di London, Inggris. Perusahaan ini bergerak di bidang ekspor hasil perkebunan, terutama tembakau Deli yang pada masa itu menjadi komoditas unggulan dari Sumatera Timur.
Tujuan pembangunan gedung ini adalah sebagai kantor pusat operasional perusahaan di Indonesia. Karena di kelola oleh perusahaan asing besar, fasilitas dan rancangan bangunannya di buat modern pada zamannya, bahkan di sebut-sebut sebagai gedung pertama di Medan yang menggunakan lift elektrik.
Arsitektur Gedung London Sumatera yang Ikonik
Arsitektur Gedung London Sumatera bergaya kolonial Eropa dengan sentuhan klasik yang kental.
- Fasad Simetris
Bagian depan gedung menampilkan desain simetris dengan pilar-pilar besar yang memberikan kesan megah. - Jendela Tinggi
Deretan jendela besar dan tinggi memudahkan pencahayaan alami masuk ke dalam ruangan. - Material Berkualitas
Bahan bangunan seperti baja dan beton yang di gunakan membuat gedung ini mampu bertahan hingga lebih dari seabad. - Lift Pertama di Medan
Kehadiran lift elektrik pada awal abad ke-20 menjadikan gedung ini pionir modernisasi di Kota Medan.
Hingga kini, gedung masih digunakan sebagai kantor oleh perusahaan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, salah satu perusahaan perkebunan besar di Indonesia.
Peran dalam Perkembangan Medan
Pada masa kejayaannya, gedung ini menjadi pusat kegiatan bisnis internasional di Medan. Keberadaan Lonsum juga menandai pentingnya peran kota ini sebagai pusat perdagangan hasil perkebunan seperti karet, tembakau, kopi, dan kelapa sawit.
Selain itu, gedung ini turut mendorong pertumbuhan kawasan Kesawan di Medan menjadi distrik bisnis yang ramai, sejajar dengan kawasan perdagangan di kota-kota besar Asia pada awal abad ke-20.
Destinasi Wisata Sejarah
Kini, Gedung London Sumatera bukan hanya berfungsi sebagai kantor, tetapi juga menjadi ikon wisata sejarah Kota Medan. Banyak wisatawan datang untuk melihat langsung kemegahan bangunan kolonial yang terawat dengan baik ini.
Pengunjung biasanya menikmati aktivitas:
- Fotografi Arsitektur – Gaya kolonial klasik membuat gedung ini menjadi latar favorit.
- Wisata Edukasi – Mengetahui lebih jauh tentang sejarah perkebunan dan perdagangan di Sumatera.
- Jelajah Kawasan Kesawan – Gedung ini berdekatan dengan bangunan bersejarah lain seperti Tjong A Fie Mansion dan Kantor Pos Medan.
Upaya Pelestarian
Sebagai bangunan bersejarah, Gedung London Sumatera telah masuk dalam daftar cagar budaya yang dilindungi pemerintah. Perawatan rutin dilakukan agar keaslian arsitektur tetap terjaga, meskipun gedung masih difungsikan sebagai ruang perkantoran.
Pelestarian ini penting agar generasi mendatang dapat terus menyaksikan bukti nyata sejarah kolonialisme sekaligus perkembangan industri perkebunan di Indonesia.
Penutup
Gedung London Sumatera adalah warisan berharga yang merekam perjalanan sejarah Medan sebagai kota perdagangan penting di Asia Tenggara. Dengan arsitektur kolonial yang ikonik, sejarah panjang industri perkebunan, serta peran pentingnya dalam perkembangan kota, gedung ini pantas menjadi destinasi wisata budaya dan sejarah bagi siapa pun yang berkunjung ke Medan.
Menjelajahi gedung bersejarah ini bukan hanya soal melihat bangunan tua, tetapi juga menyelami jejak perjalanan ekonomi dan sosial yang membentuk wajah Kota Medan hingga saat ini.